Sebagaimana telah disinggung oleh surah
ar-Rahman dan al-Hijr, bahwa Jin tercipta dari api yang sangat panas, dan dari
jenis Jin ini jugalah Iblis berasal.
Dia menciptakan Jin dari nyala api -
Qs. 55 ar-rahman : 15
Iblis, adalah dia dari golongan jin -
Qs. 18 al-Kahfi : 50
Tetapi apakah semua Jin itu berlaku
jahat seperti Iblis ?
mari kita simak pengakuan langsung dari Jin kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang ada di firmankan ALLAH dalam al-Qur’an :
mari kita simak pengakuan langsung dari Jin kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang ada di firmankan ALLAH dalam al-Qur’an :
Sesungguhnya diantara kami ada
orang-orang sholeh dan diantara kami ada juga yang tidak, karena kami menempuh
jalan yang berbeda-beda - Qs. 72 al-Jin : 11
Bagaimana bisa ada Jin yang sholeh dan
ada yang jahat ?
Hai umat Jin dan manusia ! Apakah belum
datang kepada kalian Rasul-Rasul dari jenismu sendiri ? Yang menyampaikan
kepada kalian ayat-ayat Ku ? - Qs. 6 al-an’am : 130
Jelas, Tuhan sudah mengutus kepada
bangsa Jin dan manusia sejumlah Rasul-Nya dari jenis mereka sendiri (untuk
bangsa Jin Rasulnya juga Jin dan untuk bangsa manusia Rasulnya juga manusia),
sehingga seperti umumnya manusia, maka meskipun sudah ada utusan Tuhan, Jin pun
tetap saja ada yang ingkar dan ada juga yang beriman. Sepanjang sejarah
kerasulan, hanya dua kali penyimpangan pengutusan Rasul manusia yang juga
berfungsi selaku Rasul bagi bangsa Jin, mereka adalah Nabi Sulaiman putra Daud
dan Nabi Muhammad Saw ayah dari Fatimah az-Zahra.
Apakah ini berarti menentang surah
al-an’am diatas ?
Saya tidak melihatnya seperti itu, saya berpendapat bahwa pengutusan Nabi Sulaiman kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan mukjizat kenabiannya, bukankah masing-masing Nabi diutus dengan membawa kelebihan tersendiri dari sisi Tuhan ?
Saya tidak melihatnya seperti itu, saya berpendapat bahwa pengutusan Nabi Sulaiman kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan mukjizat kenabiannya, bukankah masing-masing Nabi diutus dengan membawa kelebihan tersendiri dari sisi Tuhan ?
Kami tundukkan juga untuk (Sulaiman)
setan-setan
- Qs. 38 Shaad : 37
- Qs. 38 Shaad : 37
Lalu sebagian Jin ada yang bekerja
dihadapan Sulaiman dengan izin Tuhannya - Qs. 34 Sabaa’ : 12
Sementara pengutusan Nabi Muhammad
kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan status kenabian beliau selaku
Khataman Nabi atau penutup para Nabi yang berfungsi menyebarkan rahmat bagi
seluruh alam.
Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai
pembawa rahmat untuk seluruh alam - Qs. 21 al-anbiya : 107
Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi.
- Qs. 33 al-ahzaab : 40
Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi.
- Qs. 33 al-ahzaab : 40
Diayat terakhir, Allah tidak
menceritakan kepada kita mengenai status kenabian dari Muhammad yang terakhir
apakah hanya berlaku untuk bangsa manusia saja ataukah juga berlaku bagi Nabi
dari bangsa Jin ? Namun berasumsi dari surah al-anbiya, saya berpendapat bahwa
status Khataman-Nabi dari Muhammad bersifat menyeluruh, artinya Beliau adalah
Nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan bagi Jin dan Manusia.
Darimana kita tahu Nabi Muhammad pernah
berdakwah didunia Jin ?
Ceritakanlah : Telah diwahyukan
kepadaku bahwa sekumpulan Jin telah mendengar al-Qur’an - Qs. 72 al-Jin : 1
Dan ketika Kami hadapkan serombongan
Jin kepadamu untuk mendengarkan al-Qur’an - Qs. 46 al-ahqaaf : 1
Sesungguhnya telah datang kepadaku
utusan dari Jin Maka aku mendatangi mereka lalu aku membacakan al-Qur’an
terhadap mereka
- Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad
- Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad
Adakah Nabi menjelaskan tentang keadaan
atau jenis-jenis Jin yang ada ?
Jin itu tiga jenis : Jenis yang
memiliki sayap dan terbang diudara, Jenis ular dan kalajengking dan jenis
menetap atau berpindah-pindah
– Hadis Riwayat Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi
– Hadis Riwayat Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi
Apakah wujud Jin itu masih berbentuk
api ?
Saya belum mendapatkan informasi pastinya dari al-Qur’an maupun Hadist, akan tetapi menurut saya pribadi, Tidak ! Karena logikanya, manusia pun asalnya adalah tanah, lalu apakah kita ini masih berbentuk tanah juga ? demikian juga pasti dengan Jin, asalnya api, namun keadaan mereka sekarang pasti tidak lagi berbentuk api.
Saya belum mendapatkan informasi pastinya dari al-Qur’an maupun Hadist, akan tetapi menurut saya pribadi, Tidak ! Karena logikanya, manusia pun asalnya adalah tanah, lalu apakah kita ini masih berbentuk tanah juga ? demikian juga pasti dengan Jin, asalnya api, namun keadaan mereka sekarang pasti tidak lagi berbentuk api.
Buktinya, Nabi Muhammad pernah
bermaksud untuk mengikat Jin ‘Ifrit yang mencoba mengganggu sholat beliau
sehingga wujud dari Jin itu bisa dilihat oleh orang awam dengan mata telanjang
namun niat tersebut dibatalkan oleh Nabi sendiri mengingat hal itu sudah pernah
menjadi mukjizat Nabi Sulaiman, dan ini mengindikasikan bahwa Jin itu sudah
tidak lagi berwujud api, jika tidak, bagaimana cara Nabi mengikat Jin itu ?
Sesungguhnya ‘Ifrit dari Jin telah
meloncat kepadaku semalam untuk menghentikan Sholatku dan Allah memberi kuasa
kepadaku terhadap Jin itu, maka aku bawa dia. Sebenarnya aku ingin mengikatnya
kesebelah pagar masjid sehingga dengan demikian waktu pagi kamu semua dapat
melihatnya tapi aku ingat perkataan saudaraku Sulaiman : Ya Tuhanku, ampunilah
aku dan berilah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku,
karena itu Allah menolaknya dengan mengusirnya – Hadis Riwayat Muslim
Permintaan Nabi Sulaiman pada hadist
diatas bisa juga dibaca pada surah 38 Shaad ayat 35, yang intinya Nabi Sulaiman
meminta diberikan oleh ALLAH kekuasaan dan mukjizat istimewa yang tidak akan
sama dengan manusia dan Nabi manapun yang hidup setelah kematiannya nanti
(terbukti dengan di-izinkannya beliau memerintah bangsa Jin dan menguasai
bahasa semut dan burung – lihat surah 27 an-Naml ayat 18 dan seterusnya).
Kembali lagi pada wujud Jin, masih
menurut saya, tanah maupun api merupakan unsur pembentuk pertama dan setelah
melalui proses-proses yang ada, maka unsur-unsur tersebut hanya akan membekas
pada sifat dan bukan lagi pada bentuk atau wujud tubuh dari manusia atau Jin.
Sifat tanah itu keras, maka sifat dan hati manusia pun banyak yang keras,
begitu pula sifat tanah itu lembut dan lengket, maka manusia juga tidak jarang
memiliki sifat yang lemah lembut serta penyayang (melekatkan hati kepada sesuatu,
baik dari sisi positip atau negatip). Sementara sifat api adalah panas,
membakar, mudah dibawa oleh angin serta menghancurkan, maka ini juga yang
menjadi sifat dari Jin dan mempengaruhi watak Iblis yang sombong, egoisme, mau
menang sendiri, jahat, kejam serta siap menghancurkan atau menjerumuskan
musuh-musuhnya.
Selanjutnya, apakah Jin memiliki markas
besar tempat semua jenisnya berkumpul ?
Tidak ada informasi yang pasti seputar hal ini, namun Nabi ada menyatakan bahwa istana Iblis ada diatas air.
Tidak ada informasi yang pasti seputar hal ini, namun Nabi ada menyatakan bahwa istana Iblis ada diatas air.
Sesungguhnya Iblis meletakkan
singgasananya diatas air, Kemudian dia mengutus pasukannya Maka yang paling
dekat kepadanya adalah yang paling hebat fitnahnya - Hadis Riwayat Muslim dari
Jabir
Mungkinkah lautan Bermuda adalah tempat
dimana singgasana Iblis berada seperti hadis diatas, mengingat banyaknya
kejadian aneh seperti hilangnya kapal laut dan udara yang melalui tempat
tersebut ?
Jawabnya pun kita tidak tahu pasti
mengenai hal ini, namun harus diketahui juga bahwa laut Bermuda bukan
satu-satunya tempat yang dianggap lautan setan, di Jepang terbukti ada juga
lautan sejenis yang bernama Laut Formosa bahkan dipulau Jawa sendiri juga ada
Laut Selatan yang dianggap orang sebagai pusat kerajaan Roro Kidul.
Wassalam,