Assalamu'alaykum Wr.
Wb.
Dibawah ini adalah beberapa untaian kata yang dinisbahkan
kepada Imam 'Ali bin Abu Thalib r.a yang diambil dari buku "Mutiara Nahjul
Balaghah" yang diberi Syarah oleh Bapak revormasi Islam Muhammad Abduh dan
diteliti serta ditahkikkan kembali oleh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid (dosen
Fakultas Bahasa Arab al-Azhar Mesir), terbitan Mizan terjemahan Muhammad
al-Baqir.
Semoga ada beberapa hikmah yang bisa diambil dan dapat
semakin memposisikan diri kita dalam menghadapi gejolak prahara yang mengancam
seluruh anak bangsa, InsyaAllah.
"Wahai manusia, janganlah sekali-kali merasa kesepian diatas jalan kebenaran hanya disebabkan sedikitnya orang yang berada disana. Sesungguhnya kebanyakan manusia telah berkumpul menghadapi hidangan yang hanya sebentar saja kenyangnya namun lama sekali laparnya.
Wahai manusia, sesungguhnya hanya ada dua hal yang menggabungkan
manusia, yaitu persetujuan atas sesuatu dan penolakan terhadapnya.
Seperti halnya pembunuhan unta kaum Tsamud; yang menyembelihnya hanya satu orang tapi Allah menjatuhkan azab atas mereka semua, disebabkan mereka menyetujui perbuatan itu dan tidak menentangnya."
Seperti halnya pembunuhan unta kaum Tsamud; yang menyembelihnya hanya satu orang tapi Allah menjatuhkan azab atas mereka semua, disebabkan mereka menyetujui perbuatan itu dan tidak menentangnya."
"Akan datang suatu masa ketika orang yang didekatkan
oleh para penguasa hanyalah mereka yang pandai memfitnah orang lain; yang
diterima ucapannya hanyalah mereka yang menyimpang dari agama, dan yang
dianggap bodoh ialah mereka yang mengatakan kebenaran.
Pada masa seperti itu, sedekah akan dianggap sebagai
kerugian, bantuan untuk sanak kerabat hanyalah sebagai alat pamer dan beribadah
kepada Allah sebagai perbuatan "sok alim". Pada saat itu kekuasaan
negeri dijalankan berdasarkan saran-saran kaum wanita, kepemimpinan anak-anak
dan perencanaan kaum banci."
"Paksakanlah dirimu agar tetap menanam kebaikan kepada
saudaramu disaat ia memutuskan hubungan denganmu. Berusahalah agar tetap
bersikap lunak serta mendekatinya disaat ia berpaling darimu. Bersikaplah
dermawan kepadanya disaat ia menunjukkan kebakhilannya terhadapmu. Hampirilah
ia disaat ia menjauhimu.
Hadapilah ia dengan lemah lembut disaat ia memamerkan
kekerasan hatinya. Berilah pemaafan untuknya disaat ia melakukan kesalahan
terhadapmu, seolah-olah engkau adalah sahayanya dan dialah yang melimpahkan
nikmatnya kepadamu. Tetapi janganlah meletakkan hal itu semua bukan pada
tempatnya, atau melakukannya untuk orang yang tidak patut menerimanya."
"Jangan terlalu merisaukan kezaliman orang yang
melakukannya terhadapmu; sebab ia telah mendatangkan kerugian bagi dirinya
sendiri dan keuntungan bagimu. Maka tidaklah selayaknya engkau membalas orang
yang menggembirakanmu dengan menyusahkannya."
"Bila kebaikan meliputi suatu masa beserta orang-orang
didalamnya, lalu seseorang berburuk sangka terhadap orang lain yang belum
pernah berbuat cela, maka sesungguhnya ia telah berlaku zalim. Tetapi apabila
kejahatan telah meliputi suatu masa beserta orang-orang didalamnya, lalu
seseorang berbaik sangka terhadap orang yang belum pernah dikenalnya, maka ia
akan sangat mudah tertipu."
"Barangsiapa mengangkat dirinya sebagai pemimpin,
hendaknya ia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan
hendaknya ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya
sebelum mendidik orang lain dengan ucapan lidahnya. Orang yang menjadi pendidik
bagi dirinya sendiri lebih patut dihormati daripada yang mengajari orang
lain."
"Mencukupkan diri dengan sesuatu yang berada ditanganmu
lebih kusukai bagimu daripada usahamu memperoleh apa yang ada ditangan orang
lain. Pahitnya kegagalan untuk memiliki sesuatu, lebih manis daripada
memintanya dari orang lain."
"Cara terbaik untuk menjaga sesuatu yang tersimpan
dalam wadahnya adalah dengan mengikat erat tali pengikat tutupnya. Demikian
pula memperbaiki apa yang tidak sempat kau ucapkan, jauh lebih mudah daripada
memperbaiki apa yang terlanjur kau ucapkan."
Wassalam,