Kinerja (performance) menurut Manning
& Curtis (dalam Rohman, 2009)
adalah pencapaian kerja, tindakan, perbuatan, dan lain-lain (accomplishment of work, acts, feat, etc),
dalam pengertian yang lain Manning dan Curtis
mendefinisikan kinerja
sebagai hasil yang telah dikerjakan (something done or performed). LAN
(dalam
Rohman, 2009) mendefinisikan kinerja
sebagai gambaran mengenai
tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang
dalam perumusan
skema strategis
(strategic scheme)
suatu organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa
kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai organisasi
dalam periode tertentu (Boland dalam
Rohman, 2009). Menurut PP Nomor 58 Tahun
2005, kinerja adalah keluaran/hasil
dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitaas dan kualitas yang terukur.
Tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi dapat diketahui bilamana seluruh aktivitas tersebut dapat diukur. (Larry dalam
Rohman, 2009) menyatakan bahwa pengukuran/penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam
arah pencapaian misi (mission accomplishment)
melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa
produk, jasa, ataupun suatu proses. Dalam situasi partisipatif, seseorang
akan meningkatkan kinerja bila berada pada posisi yang lebih tinggi (Milani, 1975).
Menurut Mahoney
et. al. (dalam Ramandei, 2009), kinerja
manajerial adalah kinerja para individu
anggota organisasi dalam kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi,
perwakilan dan kinerja secara keseluruhan. Sedangkan
pandangan Robertson et. al.
(dalam Ramandei, 2009), terhadap kinerja seseorang lebih bersifat situasional, tergantung pada kondisi internal
dan faktor eksternal yang melingkupi individu organisasi dalam melakukan pekerjaan. Faktor eksternal berupa target
dan persaingan yang menuntut kinerja
yang tinggi dari individu itu sendiri. Sedangkan faktor internal berupa lingkungan kerja, gaji, kesempatan,
supervise dan yang
meliputi dimensi kepuasan kerja.
Kinerja merupakan efektivitas operasional organisasi, bagian
organisasi dan
karyawannya berdasarkan standar,
sasaran, dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya (Siegel dan Marconi
dalam Ramandei, 2009).