DEFINISI DAN INDIKATOR PROSEDUR AKTIVA EKONOMI

Pengertian Prosedur
Menurut Mulyadi (2001: 20) adalah suatu urutan kegiata klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau yang lebih dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yan terjadi berulang-ulang.

Menurut Wursanto (1991: 20) adalah metode yang telah menjadi rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Sedangkan menurut Horby AS (1995: 922) adalah serangkaian kegiatan yang berurutan yang harus memperoleh atau mencapai sesuatu.

Dari pernyataan diatas pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah cara memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah

Indikator Prosedur
 
Fungsi Yang Terkait
Menurut Mulyadi (2001: 608) fungsi yang terkait adalah:
a. Fungsi pemakai. Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakaian bertanggungjawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham.

b. Fungsi riset dan pengembangan. Fungsi ini bertanggungjawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi.

c. Direktur yang bersangkutan. Pejabat ini berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.

d. Direktur utama. Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.

e. Fungsi Pembelian. Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
 
f. Fungsi penerimaan. Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang ditrima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aktiva tetap tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang. 

g. Fungsi aktiva tetap. Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan.

Dokumen Yang Digunakan Dalam Penarikan Aktiva Tetap
Menurut Mulyadi (2001: 600) dokumen yang digunakan adalah:

a. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request atau authorization for expenditure). Dokumen ini berfungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan dimintakan persetujuan dari direktur utama.

b. Surat permintaan reparasi. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.

c. Surat transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap.
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

e. Surat perintah kerja (work order). Dokumen ini mempunyai dua fungsi: sebagai perintah dilaksanakannya pekrjaan tertentu mengenai aktiva tetap sebagai catatan yang dipaki untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.


f. Surat Order Pembelian. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok.

g. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

h. Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.

i. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

j. Bukti memorial. Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap.
 
Catatan Akuntansi Yang Digunakan
a. Kartu Aktiva Tetap
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tertentu.

b. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasaran dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap dan depresiasi aktiva tetap.

c. Register Bukti Kas Keluar
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
 
Jaringan Subsistem
Jaringan subsistem yang membentuk sistem Akuntansi Aktiva Tetap

1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok Aktiva Tetap yang diporeleh dari transaksi pemelian.

2. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dalam pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.

3. Sistem Pengeluaran Modal
Sistem ini dirancang untuk memcatat tambahan harga pokok Aktiva Tetap dengan adanya pengeluaran nodal.

4. Sistem Penghentian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akuntansi depresiasi Aktiva Tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian Aktiva tersebut.

5. Sistem Transfer Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi Aktiva Tetap dari suatu pusat pertanggungjawaban kepusat pertanggungjawaban yang lain.

6. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penelitian kembali Aktiva Tetap.

7. Sistem Pencatat Depresiasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi Aktiva Tetap.

Artikel Terkait