SUPERVISI PEKERJAAN BOILER

12.4.1. Tujuan

Prosedur ini disiapkan sebagai pedoman untuk menyusun urutan-urutan dalam melaksanakan pekerjaan erection boiler seperti pemasangan coal stoker, steam dan water drum, generating tube, Side Wall, riser dan superheater tube, dan lain-lain, serta test yang dilakukan.

12.4.2. Pemasangan Coal Stoker

Sebelum Coal Stoker dipasang, Air Plenum Hopper harus sudah terpasang terlebih dahulu.

1. Setelah Air Plenum Hopper terpasang, civil work harus masuk terlebih dahulu.

2. Setelah Couring dari civil work selesai, pemasangan Coal Stoker dapat dilanjutkan.

3. Coal Stoker di kirim ke site tidak dalam bentuk terangkai, tidak menutup kemungkinan dilakukan ground assembly terlebih dahulu di beberapa bagian.

4. Karena stoker adalah mesin yang memiliki gerakan relative besar diantara bagian komponennya, maka lokasi, elevasi, alignment, serta toleransi desain perlu mendapat perhatian serius.

5. Fondasi dan anchor bolt merupakan lingkup kerja civil kontraktor, hal tersebut harus diperiksa terhadap elevasi dan alignmentnya sebelum peletakan coal stoker dan equipmentnya, pastikan tidak terdapat interface dengan bagian-bagian stoker yang bergerak.

6. Pemasangan Boiler Steel Structures dapat dilakukan secara paralel dengan pengerjaan pemasangan Coal Stoker.

7. Aktivitas ini juga mensyaratkan bahwa fondasi, sole plate berikut anchor bolt-nya sudah siap sesuai spesifikasi dan desain. Dengan Menggunakan crane, main column dan main beam, berikut bracingnya perlu dipasang secara komplit terlebih dahulu. Selanjutnya pemasangan stair way/ladder merupakan prioritas berikutnya. stair way/ladder akan diperlukan sebagai akses naik untuk bekerja di ketinggian yang diperlukan.

8. Inspeksi yang pelu dilakukan setelah pemasangan steel structure adalah : dua dimensi vertikal alignment untuk column dan horizontal atau leveling aligmnet untuk beam. Bolt tightening merupakan checking selanjutnya.

9. Masing-masing upper dan lower drum dipasang dengan waktu yang tidak bersamaan menggunakan crane, diangkat dan dimasukkan melalui sisi atas boiler main steel structure kemudian diletakkan ke posisi finalnya. Dimana di posisi finalnya telah terpasang braket untuk tempat drum support atau saddle.

10. Setelah melakukan penyetelan dan verifikasi aligment dan koordinat terhadap kedua drum tersebut, selanjutnya generating bank tube dapat dipasang diantaranya.

11. Urutan pemasangan generating bank tube harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan akses untuk pemasangan seluruh tube dan tidak mengakibatkan timbulnya gaya yang menyebabkan drum berubah posisi ataupun orientasi. Urutannya juga harus memperteambangkan kualitas pekerjaan sehingga tidak merusak komponen yang dipasang atau tidak menimbulkan kebocoran yang tidak diinginkan.

12. Lubang untuk tube yang ada didrum harus diperiksa terhadap kotoran dan kemungkinan adanya cacat, jika terdapat cacat maka harus dicatat dan dilakukan perbaikan sesuai prosedur.

13. Pembersihan lubang drum dapat dilakukan dengan Paper wheel yang cukup halus, apabila terdapat scale dapat digunakan abrasive stone tetapi aplikasinya harus hati- hati jangan sampai mengurangi permukaan base metal.

Urutan pemasangan & expansi tube memegang peranan penting, salah urutan dapat mengakibatkan drum menyimpang dari level ataupun posisi pengerolan. Pertimbangan lain yang utama adalah menjamin bahwa tube yang diexpand sumbunya harus pararel dengan lubang drum bersangkutan, jika tidak pararel maka proses pengerolan menjadi sulit untuk menghasilkan ikatan yang baik. Sisi upper drum yang akan dipasang lebih dulu, ujung tube harus dibersihkan diseluruh bagian yang di swagging (jika tidak terdapat swagging, ujung ini harus dibersihkan sepanjang tebal dari upper drum ditambah enam (6) inchi. Hal ini untuk menghindari masuknya material asing kedalam lubang tube ketika sedang memasukkan tube kedalam lubang drum. Ujung tube sisi lower drum harus dibersihkan sepanjang tebal lower drum ditambah 3 (tiga) inchi.

12.4.3. Pemasangan Steam dan Water Drum

12.4.3.1. Tahap Persiapan

1. Pemeriksaan kebersihan seluruh Tube Hole yang berada di steam dan water drum, pastikan kondisi dalam keadaan bersih dan tidak terdapat kerusakan (defect) pada permukaan nya. Jika diperlukan, perintahkan pelaksana membersihkan secara hati-hati dengan menggunakan paper wheel.

2. Pemeriksaan posisi water dan steam drum dan penggunaan Manajer UPK PT.PLNeader bar agar lebih aman sekaligus memudahkan dalam proses pengangkatan.

12.4.3.2. Equipment dan Tool yang digunakan :

1. Crane dengan kapasitas dan kemampuan sesuai kebutuhan

2. Kawat Sling

3. Tambang

4. Tackle

12.4.3.3. Proses Pengangkatan

1. Persiapan Crane

2. Panjang boom crane sesuai kebutuhan.

3. Jumlah sling di hook berjumlah 6 rip

4. Radius putar crane diset

5. Proses pengangkatan steam drum:

- Radius dari crane terhadap posisi center line dari equipment yang akan diangkat disetting

- Radius pengangkatan mulai dari bawah dijaga tidak boleh lebih dari batas radius putar crane.

- Boom diturunkan sampai diperkirakan boom tidak akan menyentuh steam drum jika steam drum diputar.

- Steam drum diputar sehingga posisi steam drum.

- Ditunggu sampai benar-benar posisi steam-drum sudah sesuai.

- Steam-drum diturunkan sampai ke posisi temporary support kemudian lakukan penguncian steam-drum biar tidak bergerak.

12.4.4. Pemasangan Pressure Parts (Side Wall)

1. Side wall dipasang Setelah Pemasangan upper dan lower drum,masing masing left side wall atau right side wall ini diangkat/dipasang sudah dalam bentuk kesatuan utuh berupa tube panel berikut upper dan lower header. side wall yang dipasang ini dipasang sebelum pemasangan superheater bundle, ini ditujukan sebagai tempat bertumpunya superheater header nantinya.

2. Pengangkatan side wall dapat dilakukan dengan menggunakan crane dan dimasukkan melalui atas boiler main structure yang ada. Segera setelah bagian ini terpasang pada posisinya sesuai desain, selanjutnya alignment & leveling perlu dilakukan.

12.4.5. Pemasangan Pressure Parts (Superheater)

1. Masing-masing primary dan secondary superheater dipasang secara tidak bersamaan, masing-masing superheater sudah dikirim dalam bentuk bundle yang terpisah dari header-nya Masing-masing primary dan secondary superheater dipasang secara tidak bersamaan, masing-masing superheater sudah dikirim dalam bentuk bundle yang terpisah dari header-nya.

2. Selanjutnya superheater support bracket akan bertumpu pada Side wall header yang telah terpasang terlebih dahulu, pengikatan menggunakan bolt & nut dapat dilakukan apabila masing-masing support bracket antara superheater header dan sidewall header telah bertemu dan sesuai satu sama lain.

3. Superheater diangkat dan diletakkan keposisinya menggunakan crane melalui sisi atas boiler steel structure.

12.4.6. Pemasangan Pressure Parts (Rear Wall)

1. Rear wall dikirim dalam tiga bagian, dua bagian berbentuk panelized tubes dan headernya, bagian yang ketiga berbentuk loose tubes.

2. Tidak menutup kemungkinan dilakukan ground assembly untuk dua bagian yang berbentuk panelized

3. Pemasangan rear wall diangkat menggunakan crane, dimasukkan keposisinya melalui sisi atas boiler main structure.

4. Pengikatan sementara setelah positioning dapat dilakukan dengan memasang round bar ke side wall boiler.

5. Sedangkan urutan pengelasan antara nose dan screen tube berikut proses expand ujung screen tube yang masuk kedalam drum adalah sesuai dengan gambar. Hal ini memperteambangkan kenyataan bahwa hasil pengelasan akan mengalami pengerutan (shrinkage), sehingga urutan pengerjaan menjadi penting agar tidak menggaggu hasil expand disisi steam drum.

12.4.7. Pemasangan Pressure Parts (Front Wall & Roof Tubes)

1. Rear wall dikirim dalam dua bagian-bagian pertama yang berbentuk panelized tubes (wall) komplit dengan opening burner dan bagian lain lengkap dengan headernya.

2. Tidak menutup kemungkinan dilakukan ground assembly untuk dua bagian yang berbentuk panelized.

3. Pemasangan front wall diangkat menggunakan crane, dimasukkan keposisinya melalui sisi atas boiler main structure.

4. Setelah dilakukan plumbness, pengikatan sementara setelah positioning dapat dilakukan dengan memasang round bar ke side wall boiler.

5. Roof tubes di kirim ke site dalam bentuk loose tubes.

6. Pemasangan roof tubes dilakukan setelah pemasangan superheater bundle (elemen), sistem pemasangannya adalah secara saling–silang dengan superheater bundle (elemen) baik itu primary maupun secondary.

7. Karena pemasangannya yang sequencial, schedule pemasangan roof tubes dan superheater bundle (elemen) akan menjadi critical point.

8. Sequence antara pengelasan roof tubes dan front wall dengan pengerolan roof tubes ke steam drum seperti pada sitem yang dipakai pada rear wall.

12.4.8. Pemasangan Tubular Air Heater & Economizer

1. Economizer yang dikirim sudah dalam kondisi terangkai, sehingga tidak memerlukan pekerjaan ground assembly dilapangan. Dengan demikian fondasi berikut sole plate serta anchor boltnya sebaiknya sudah siap.

2. Tubular air heater yang dikirim masih dalam kondisi terpisah–pisah (terburai) antar bagian, sehingga memerlukan pekerjaan ground assembly dilapangan.

3. Karena dalam keadaan terpisah–pisah, pemasangan tubes ke tube sheet holes merupakan pekerjaan yang akan memakan waktu yang lama.

4. Koneksi antar tubes dan tube sheets menggunakan expander tool.

12.4.9. Pemasangan Pemipaan

Sebagian besar material pemipaan yang dikirim ke site masih dalam keadaan mentah, artinya masih berupa pipa-pipa panjang dan terpisah dengan aksesorisnya. Pekerjaan fabrikasi pada sistem pemipaan ini akan dikerjakan di workshop atau ground fabrication area sehingga pipa dan aksesoris ini telah menjadi suatu sistem dan siap di pasang pada lokasinya.

12.4.10. Pemasangan Equipment (Stack)

1. Stack terfabrikasi dalam bentuk segmen–segmen.

2. Desain stack dibuat atas pertimbangan pemasangan dilapangan, terdapat site ground assembly dan site assembly.

3. Site ground assembly dilakukan pada fabrikasi area dimana dua segmen di joint jadi satu sehingga menjadi satu segmen baru.

4. Site assembly dilakukan pada tempat stack berada (Anchor Bolt).

5. Antar segmen baru hasil joint pada site ground assembly akan di install dengan bantuan temporary support yang telah terfabrikasi.

6. Setelah semua segmen telah ter-joint pada tempatnya, pemotongan temporary platform dilakukan.

7. Setelah semua segmen ter joint, pekerjaan refractory akan dimulai.

12.4.11. Pemasangan Equipment (Ducting)

Ducting (inlet duct & outlet duct) disuplai dari shop sudah dalam bentuk modul. Dengan demikian pekerjaan dilapangan adalah merangkai/menyambung modulmodul tersebut dengan melakukan pengelasan seam, memasang kolomnya ke fondasi yang telah disiapkan dan memasang isolasi berikut laggingnya.

12.4.12. Pemasangan Equipment (Fan & Motor)

1. Positioning Equipment, Periksa anchor bolt yang terdapat pada fondasi sebelum penempatan sole plate atau equipment diatas fondasi bersangkutan. Periksa lokasi anchor bolt, lubang yang ada dalam sole plate harus bersesuaian dengan lubang yang terdapat pada equipment.

2. Shims, Shim untuk alignment akhir buat Motor/Equipment : Semua Motor dan equipment harus mempunyai paling sedikit satu landasan shim yang terletak antara dasar Motor/equipment dengan Sole Plate. Tebal minimum shim adalah 1/8” atau sekitar 3 mm

3. Alignment, Equipment dan motor yang telah diletakkan/dipasang harus di level terhadap ketinggian dan posisinya. Spesifik clearance yang ditunjukkan pada gambar manufaktur atau instruction manual, seperti clearance rotor terhadap housing atau fan, clearance atau penyetelan thrust bearing, difleksi shaft, perbedaan panas yang timbul diantara equipment, motor float, dsb. Harus diperiksa sebelum aligment akhir dari setiap equipment.

12.4.13. Expanding Tube

1. Setelah generating tube terpasang dengan sempurna, panjang bell mouth sepanjang 8-10 mm di kedua ujungnya harus di check

2. Untuk tahap awal bagian tube yang berada di water drum harus di kunci (kiss rol).

3. Harus dipastikan kebersihan dibagian dalam tube dengan menggunakan paper wheel agar tidak terdapat kotoran, scale, welding slag, scrap atau material logam lainnya yang dapat merusak tube.

4. Proses expand dari row 1 dan 37 harus dimulai dari arah tengah drum ke arah luar drum.

5. Expander dan bagian dalam tube dilumasi dengan menggunakan grease yang bersih.

6. Harus dipastikan bahwa expander yang digunakan untuk penguncian yang mempunyai spesifikasi mengikat tube melekat pada dinding tube hole-drum sepanjang tebal drum.

7. Setelah tube di kunci, dilakukan pengikatan akhir dengan menggunakan expander berbeda dengan tujuan membuat flare pada kedua ujung tube yang diexpand dengan sudut kemiringan sekitar 15 derajat.

Artikel Terkait