PEKERJAAN PEMASANGAN GENERATOR & PERLENGKAPANNYA .

13.4.1 Umum

Scope atau lingkup pekerjaan pemasangan Generator diantaranya terdiri dari pekerjaan pengangkutan dari pabrik (manufacture) sampai dengan Lokasi/ Gudang proyek, selanjutnya pekerjaan perakitan pada pondasi (Rotor dan Stator), pemasangan alat bantu lainnya (Exitation System, Cooler System, Lube Oil System, Instrument/Control Equipment, Metering/Protection System, etc and Commissioning).
13.4.2 Pekerjaan Pemindahan/Pengangkatan Generator Ke Atas Pondasi

Proses pemindahan dan pengangkatan Generator keatas pondasi (Sipil Work), meliputi pekerjaan pondasi dan pengangkatan bagian-bagian dari Generator yaitu: stator, rotor, system exitasi, system pendingin (cooler), system pelumasan (Lube Oil), instrument & Control yang digunakan sesuai spesifikasi manufacturer pada lokasi yang sama (tahap pertama/Generator’s Side), sedangkan pada lokasi yang lainnya (tahap kedua) adalah untuk pemasangan sytem proteksi pada Protection Room dan peralatan switching dan pemantauan (monitoring) pada Main Control Room).

13.4.3 Pekerjaan Perakitan Generator dan Perlengkapan Lainnya

13.4.3.1 Perakitan Generator

Perakitan Generator, dimaksudkan disini adalah perakitan Stator, Rotor, Exciter, Bearing dan Aligment (Matching with Turbine).

Pemasangan Stator pada pondasi Generator adalah pemasangangan paling awal yang harus dilakukan dan yang paling menentukan untuk keserempakan dengan Turbine, oleh karena itu yang perlu diperhatikan secara khusus adalah keseragaman level antara Turbine dan Generator lebih tepatnya level dari Couple Bearing antara keduanya, karena apabila hal ini menemui kegagalan (saling terganggunya antara Turbin disatu fihak dan Generator dipihak lainnya), maka dapat menimbulkan/ mempengaruhi kelancaran erection peralatan berikutnya.

· Setelah Posisi Stator dapat ditentukan dengan benar, maka selanjutnya dapat dilakukan pemasukan/instal Rotor kedalam Stator, untuk hal ini perlu diperhatikan terjadinya gesekan antara permukaan Rotor dengan permukaan Stator, dimana hal ini dapat mengkibatkan kerusakan pada winding yang berada pada Rotor maupun pada Stator, oleh karena itu procedure pamasukan Rotor kedalam stator harus dipilih setepat mungkin sesuai dengan pengalaman atau sesuai petunjuk Pabrik/ manufacture.

· Pemasangan Equipment Exciter pada lokasi Generator tidak terlalu menghadapi kesulitan apabila proses pemasangan Stator dan Rotor telah sukses dilaksanakan, pekerjaan pada system excitasi ini meliputi 2 (dua) tahapan, yaitu pemasangan peralatan yang terpasang pada lokasi Generator dan pemasangan system Control/pengaturannya (excitation Equipment Cubicle) pada lokasi atau ruangan lainnya.

Pemasangan/penyetelan Bearing (Sleeve atau Pedestal) disisi Exiter maupun disisi Turbine dapat dilaksanakan dengan ketentuan dapat dihasilkannya seluruh permukaan Rotor mempunyai jarak/space yang sama terhadap Stator, baik disisi Exciter maupun disisi Turbine (Sisi kopling), selain itu penyetelan Bearing ini agar memperhatikan jarak/space antara Rotor dengan bagian bawah, kiri dan kanan bearing dan harus mengikuti persyaratan yang berlaku atau sesuai dengan ketentuan Pabrik, selain itu aligmentnya dengan Turbine Generator juga harus terpenuhi.

· Setelah Generator duduk diatas pondasi, maka pekerjaan dilanjutkan dengan pelaksanaan alignment antara generator dengan turbine, agar turbin shaft dengan generator shaft in-line, dengan mengacu pada procedure dan standar yang disepakati sesuai kontrak (Alignment and matching Generator), untuk pekerjaan ini diperlukan kerjasama dengan pekerjaan pemasangan Turbin. Sebaiknya sebelum Stator maupun Rotor di rakit selayaknya dilakukan terlebih dahulu pengukuran tahanan isolasi dari kedua peralatan utama tersebut, termasuk juga Equipment Exciter, namun apabila berdasarkan rekomendasi Vendor dapat dilakukan pemasangan/perakitannya terlebih dahulu, maka hal ini dapat saja dilakukan tentunya dengan jaminan. Sedangkan pengukuran

· Tahanan Isolasi dan lain-lain setelah dirakit mutlak harus dilakukan, karena hal ini menyangkut persoalan operasional. Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi setelah dirakit harus dibandingkan dengan hasil pengukuran dari tes Pabrik dan apabila terjadi penurunan kualitas, maka perlu dilakukan penelitian ulang penyebab dari hal tersebut.

13.4.3.2 Perakitan Perlengkapan Generator

Perakitan Perlengkapan Generator, dimaksudkan disini adalah perakitan peralatan pendukung untuk beroperasinya Generator dengan sempurna : Cooler (Air Cooler), Lube Oil, peralatan Instrument/sensor yang terpasang pada Generator dan Turbin serta pemasangan peralatan Proteksi/Relay di Relay Room (dibahas khusus pada pemasangan peralatan Control, Proteksi/relay dan Meter), dimana untuk pemasangan/perakitan peralatan keras (Hardware) maupun peralatan lunak (Software instrument) seperti :

Sesuai fungsinya Air Cooler harus dapat mendinginkan udara dengan temperatur sesuai spesifikasi Pabrik, dimana selanjutnya udara tersebut dibutuhkan untuk mendinginkan Winding dari Generator (Stator maupun Rotor), sehingga dihasilkan efesiensi kerja Generator tersebut secara maksimum, oleh karena itu pemasangan Air Cooler ini harus dilakukan sebaik-baiknya atau mengikuti ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan rekomendasi Pabrik.

· Secara umum pada saat pemasangannya harus diperhatikan secara intensif hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pipa-pipa cooler atau bagian lainnya, yaitu diantaranya pemasangannya harus presisi pada dudukannya (tanpa dilakukan pemaksaan), selain itu pemasangan sumber air pendinginnya harus benar-benar dilakukan secara sempurna sehingga tidak terdapat kebocoran yang terjadi yang dapat mengakibatkan menurunnya fungsi cooler tersebut.

Sebelum cooler dipasang, terlebih dulu dilakukan pemeriksaan fisik, sehingga apabila terdapat kelainan dapat dilakukan tindakan perbaikan yang diperlakukan sebelum dilakukan pemasangan (Install) pada tempat atau dudukannya.

Pemasangan pipa-pipa untuk mengalirkan minyak pelumas (Lube Oil) untuk Bearing Generator harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan pemaksaan yang akhirnya dapat memperpKendari # 3k umur penggunaannya, selain itu pemasangannya harus dilakukan dengan teliti, sehingga tidak terjadi kebocoran minyak tersebut.

· Pemasangan NGR / NER (Netral Grounding / Earth Resistance), Juga harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi kerusakan baik pada bagian luar terlebih lagi pada bagian dalamnya, selain itu sebelum dilakukan pemasangan NGR agar terlebih dahulu dilakukan pengujian, diantaranya pengukuran nilai tahanan dari NGR itu sendiri (sesuai Design) dan tahanan isolasi antara terminal-terminal NGR terhadap Bodynya termasuk juga pengukuran tahanan pentanahan untuk NGR tersebut (sesuai dengan ketentuan yang berlaku).

Pemasangan Peralatan-peralatan monitor/sensor (peralatan Instrument) yang terkait dengan Generator maupun Turbin baik yang berfungsi sebagai indikator saja terlebih lagi yang berkaitan dengan system kontrolnya (diantaranya Sensor Temperatur & Tekanan) pada Cooling System, Lube oil System, Bearing, ruang Generator, winding pada rotor maupun Stator generator,dll), hal ini juga dapat dilaksanakan setelah kedudukan Turbin dan Generator sudah dinyatakan atau dianggap sudah memenuhi persyaratan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebelum dilakukan pemasangan peralatan-peralatan monitor/ sensor (peralatan Instrument) terlebih dahulu harus dilakukan setting atau kalibrasi, sehingga hasil monitoring menunjukkan nilai sebenarnya atau masih berada didaerah (koridor) yang diijinkan atau sesuai dengan tingkat clasifikasi peralatan tersebut. Demikian pula peralatan sensor untuk Proteksi/Relay yang berada dilokasi/Area Generator dapat dipasang (diinstal), sedangkan peralatan Proteksi/Relaynya sendiri baru dapat dilakukan setelah ruang Proteksi/Relay tersedia, selanjutnya untuk ketentuan pemasangannya mengikuti standar-standar Proteksi/Relay akan diuraikan pada pekerjan Control, Proteksi / Relay, Meter dan lain - lainnya yang terkait.

Artikel Terkait