1. Dzikir dan doa bersama setelah
sholat itu benar gak sih?
2. Jabat tangan setelah sholat boleh gak?
3. Mengangkat tangan waktu i'tidal(seperti waktu baca doa qunut)?
2. Jabat tangan setelah sholat boleh gak?
3. Mengangkat tangan waktu i'tidal(seperti waktu baca doa qunut)?
Jawaban :
Melakukan dzikir secara berjemaah
selepas Sholat tidak saya jumpai dalam sunnah Rasulullah, namun benar bahwa
pada masanya Beliau memiliki bacaan-bacaan doa yang sering diucapkan selepas
sholat namun itu tidak dilakukan secara berkelompok atau beramai-ramai, dengan
kata lain Beliau melakukannya sendirian, tidak ada yang menjadi imam dan tidak
pula makmum atas orang lain.
Contoh bacaan-bacaan beliau :
Allahummaghfirli maa qoddamtu wama
asrortu wama a'lantu wama asroftu ...dst (Riwayat Tirmidzi dari Ali bin Abu
Thalib)
Laailaahaillallahu wah dahulasarikalahu
lahulmulku walahulhamdu ...dst (Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abdullah bin
Zubair)
Allaahumma antassalamu
waminkassalamutabarokta yazaljalali wal ikrom (Riwayat Muslim dari Tsauban)
Dalam satu pengajarannya kepada Abu
Bakar, Nabi menganjurkannya membaca doa berikut setelah salam pada sholat :
Allaahumma inni zholamtu nafsi zulman
katsieraa ... dst (Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Adapun kebiasaan Nabi yang lain selepas sholat adalah :
1. Mempersilahkan kaum wanita keluar
lebih dahulu
Telah berkata Ummi Salamah : bahwa Rasulullah
Saw apabila habis memberi salam, berdirilah perempuan-perempuan (untuk keluar
masjid) sementara Rasulullah diam ditempat sholat sebentar. Kami rasa Wallahu
a'lam yang demikian itu supaya perempuan-perempuan keluar (lebih dulu) sebelum
laki-laki. - Hadis Riwayat Ahmad dan Bukhari
2. Selepas salam langsung membalikkan
badan kepada makmum
Dari Samurah, ia berkata : Adalah
Rasulullah Saw apabila selesai sholat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami
- Riwayat Bukhari
Dari Yazied bin Al-aswad ...Nabi sholat
subuh bersama kami, kemudian setelah salam sambil duduk beliau menghadapkan
mukanya kepada manusia ... Riwayat Ahmad
3. Selesai salam langsung berdiri
Telah bekata Anas : Saya biasa sholat
dibelakang Nabi Saw, maka adalah Nabi diwaktu memberi salam terus berdiri.
- Hadis Riwayat Abdurrazaq
- Hadis Riwayat Abdurrazaq
Lalu apakah berdoa secara berjemaah
tidak boleh dikerjakan ? Sesungguhnya perbuatan ini baik namun memang tidak ada
sunnah yang bisa dijadikan acuan. Jadi kembali kekitanya saja, mau ikut berdoa
bersama-sama ya silahkan, mau berdoa sendiri-sendiri juga silahkan atau mau
langsung keluar dari masjid pasca salam pun dibenarkan.
Perihal Qunut, menurut riwayat yang ada bahwa Rasulullah mengerjakannya dalam kasus-kasus tertentu saja.
Telah berkata 'aashim bin Sulaiman :
kami pernah bertanya kepada Ans : Bahwa ada satu golongan berkata jika Nabi Saw
tidak putus mengerjakan qunut di subuh. Jawab Anas : mereka berdusta, Nabi
pernah berqunut hanya sebulan, yaitu beliau mendoakan balasan atas kaum
musryikin. - Riwayat Khatieb
Telah berkata Anas : Bahwasanya
Rasulullah Saw pernah qunut sebulan, sesudah ruku' disholat subuh yaitu beliau
mendoakan kehancuran Bani 'Ushaiyah - Riwayat Muslim
Telah berkata Ibnu Abbas : Rasulullah
Saw pernah qunut sebulan berturut-turut di zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan
Subuh, diakhir masing-masing sholat. Setelah ucapan : Sami'allahuliman hamidah,
yaitu diraka'at yang terakhir, beliau mendoakan kecelakaan kaum Ri'il, Dzakwan
dan 'Ushaiyah dari kaum Bani Sulaim, dan makmum dibelakang beliau
mengaminkannya - Riwayat Abu Daud
Jelas bahwa qunut memang pernah
dilakukan oleh Nabi dan dalam kasus diatas beliau melakukannya untuk meminta
balasan kepada Allah atas sejumlah kaum yang telah membunuh juru dakwah yang
dikirim oleh Nabi kepada mereka untuk menyeru Islam.
Contoh lain :
Telah berkata Ibnu Mas'ud : ...
Sesungguhnya Rasulullah Saw apabila berperang beliau melakukan qunut didalam
semua sholatnya, yaitu berdoa kekalahan kaum musrikin. Abu Bakar dan Umar tidak
pernah qunut hingga wafatnya; dan Ali tidak juga berqunut selain ketika beliau
berperang dengan orang-orang Syam dan adalah qunut beliau itu disetiap sholat.
Riwayat Hakim dan Thabaranie
Riwayat Hakim dan Thabaranie
Jadi ringkasnya, qunut boleh saja
dikerjakan apabila memang kita menghadapi suatu permasalahan yang pelik dan
malah mengancam jiwa ataupun persatuan umat.
Dalam hal jabat tangan usai sholat,
rasanya belum pernah saya temukan didalam sunnah, menurut saya ini hanya
sekedar tradisi saja, tidak ada contoh dari Nabi dan keluarga serta para
sahabatnya.
Apakah bersalaman tidak boleh dilakukan
karena tidak ada contohnya ? Tidak demikian kiranya, hal ini tidak termasuk
bagian dalam ibadah pokok karenanya tradisi tersebut tetap boleh dilakukan
selama memang ada kebaikan didalamnya.
Demikian,
Wassalam,