Hendaknya percandaan tidak mengandung
nama Allah, ayat-ayat-Nya, Sunnah rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam. Karena
Allah telah berfirman tentang orang-orang yang memperolok-olokan shahabat Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa sallam , yang ahli baca al-Qur`an yang artimya:
"Dan jika kamu tanyakan kepada
mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab:
"Sesungguh-nya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja".
Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?". Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah
beriman". (At-Taubah: 65-66).
Hendaknya percandaan itu adalah benar
tidak mengandung dusta. Dan hendaknya pecanda tidak mengada-ada cerita-cerita
khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya
dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah".
(HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Hendaknya percandaan tidak mengandung
unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia. Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang di antara kamu
mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; dan jika
ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya
kepadanya". (HR. Ahmad dan Abu Daud; dinilai hasan oleh Al-Albani).
Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap
orang yang lebih tua darimu, atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau
tidak dapat menerimanya, atau terhadap perempuan yang bukan mahrammu.
Hendaknya anda tidak memperbanyak canda
hingga menjadi tabiatmu, dan jatuhlah wibawamu dan akibatnya kamu mudah
dipermainkan oleh orang lain.
Hormati perasaan orang lain, tidak
mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
Jaga dan perhatikanlah kondisi orang,
kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing
menurut apa yang sepantasnya.
Mendudukkan orang lain pada kedudukannya
dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan
dan kondisi mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.
Bersikap tawadhu'lah kepada orang lain
dan jangan merasa lebih tinggi atau takabbur dan bersikap angkuh terhadap
mereka.
Bermuka manis dan senyumlah bila anda
bertemu orang lain.
Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan
kemampuan akal mereka.
Berbaik sangkalah kepada orang lain dan
jangan memata-matai mereka.
Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan
mencari-cari kesalahan-kesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
Dengarkanlah pembicaraan mereka dan
hindarilah perdebatan dan bantah-membantah dengan mereka.