Perusahaan yang mengolah bahan baku untuk menghasilkan barang
jadi memerlukan prosedur serta pencatatan tentang proses produksi yang mengolah
bahan-bahan tersebut. Pemakaian bahan untuk proses produksi perhitungan biaya
produksi untuk menilai persediaan barang jadi ataupun barang setengah jadi dan
persediaan bahan yang sedang diproses tetapi belum selesai, kesemuanya ini
termasuk dalam bidang akuntansi biaya.
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi
pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari
berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik
akuntansi biaya. Dalam hal ini penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai
dengan judul skripsi yang ditulis dalam memecahkan suatu masalah-masalah yang
terjadi di lapangan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat
yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan,
pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.1)
Matz ‑ Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai
berikut :
“Cost accounting sometime call management accounting, should
be considered the key managerial partner, furnishing management with the
necessary accounting tools to plan and control activities.” 2)
Kemudian Abdul Halim mengemukakan definisi akuntansi
biaya sebagai berikut :
“Akuntansi
biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost)
dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi
pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan
dijual.” 3)
Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut
R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa :
Akuntansi biaya
adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.4)
Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok
suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan
penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya
dalam bentuk laporan biaya.
Akuntansi biaya dinyatakan oleh Fess and Warren dalam
bukunya adalah :
“Cost accounting emphasizes
the determination and the control of costs. It is concerned primarily with the
costs of manufacturing processes and of manufactured products. In addition, one
of the most important duties of the cost accountant is to gather and explain
cost data, both actual and prospective. Management uses these data in
controlling current operations and in planning for the future. 5)
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi
akuntansi biaya adalah sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam
rangka pengambilan keputusan. Disamping itu, dikemukakan juga bahwa akuntansi
biaya pada umumnya identik dengan manajerial dan sebagai alat bagi seorang
manajer dalam merencanakan dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan
perusahaan.
Menurut R. A. Supriyono, Akuntansi biaya bertujuan
untuk :
1. Perencanaan dan pengendalian
biaya.
2. Penentuan harga pokok produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti.
3. Pengambilan keputusan oleh
manajemen. 6)
Adapun menurut Matz and Usry, Akuntansi Biaya mempunyai
peranan sebagai berikut :
1. Menyusun dan melaksanakan
rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan
bersaing.
2. Menetapkan metode kalkulasi
biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian biaya dan jika
memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya.
3. Menentukan nilai persediaan
dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa
jumlah persediaan dalam bentuk fisis.
4. Menghitung biaya dan laba
perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat.
5. Memilih alternatif terbaik
yang bisa menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya.7)
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian
biaya yang tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja
dan biaya-biaya tak langsung menetapkan standar untuk mengukur efisiensi,
memberikan data dan menyusun anggaran serta untuk menetapkan harga pokok produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti.
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk
menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola
perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan
dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan
antara biaya produksi dan biaya non produksi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya
yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa,
sehingga jelas yang mana biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk
biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian
memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara
baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari
manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen
termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai :
1.
Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
2.
Pengendalian biaya.
3.
Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan
khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.
1)
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi ke-5,
BP-STIE YKPN, Yogyakarta, 1993, halaman 6.
2)
Adolph Matz and Milton F .Usry, Cost
Accounting Planning and Control, Eight Edition, South Western
Publishing.Co. Ohio, 1997, Page 9.
3)
Abdul Halim, Dasar-dasar Akuntansi Biaya,
Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, BPFE-Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1999,
halaman 3.
4)
R. A. Supriyono, Akuntansi Biaya :
Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku I, Edisi Ke-2, BPFE-UGM,
Yogyakarta, 1994, halaman 12.
5)
Phillip E. Fess and Carl s. Warren. Accounting
Principles. Fifteenth Edition. South-Western Publishing Co. Cincinatti.
West Chicago, IL. Dallas. Livermore. CA. 1989, page 16.
6)
R.A. Supriyono, Op. Cit., halaman 14.
7)
Adolph Matz and Milton F. Usry, Akuntansi
Biaya, Perencanaan dan Pengendalian, Jilid I, Cetakan kesembilan, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1994, halaman 10-11.