PRINSIP PENGGOLONGAN BIAYA

Ada berbagai cara menggolongkan biaya dalam akuntansi. Penggolongan biaya yang berbeda dilakukan atas dasar tujuan yang berbeda. Penggolongan tersebut didasarkan atas prinsip dasar pengelolaan biaya: Diffrentn costs for different  porposes”.  Bahkan  ketika  istilah  biaya  produk  (product  cost) dipergunakan, maka komponen yang terkandung dalam  biaya produk tersebut tergantung pada tujuan manajerial yang diinginkan. Perbedaan mendefinisikan biaya produk berbeda untuk tujuan yang berbeda dijelaskan  oleh Hansen & Mowen dengan tampilan  berikut.



Definisi Biaya
Produk
Value-Chain
Product Cost
Operating Product
Cost
Traditional
Product Cost

 Research & Development
 Production
 Marketing
 Customer
Service



Producton
Marketing
Custumer
Service



 Production

Tujuan
Keputusan Harga
Keputusan Bauran
Produksi
Analisis kemampulabaan Stratejik
Keputusan desan stratehik
Analisis Kemapulabaan secara taktis
Laporan keuangan untuk eksternal

Gambar 2.1. Contoh Definisi Biaya Produk (Hansen & Mowen (2003: 41)

 
Sebagai contoh, manajemen berkepentingan melakukan analisis kemampulabaan   (profitabilitas) stratejik. Untuk  tujuan ini, maka manajemen memerlukan informasi    tentang semua pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan  produk.    Dalam  kasus  ini,  berdasarkan  gambar  2.1,  pendefinisian biaya produk lebih yang cocok adalah berdasarkan   value-chain product cost (meliputi empat komponen, yaitu: riset & pengembangan, produksi, pemasaran dan pelayanan konsumen), karena  memasukkan semua biaya yang diperlukan untuk menilai kemampulabaan stratejik.
Mulyadi (2002: 14-17)   mengklasifikasikan   biaya   dalam    lima cara penggolongan biaya untuk memenuhi berbagai tujuan, yaitu:

1)  Penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran.
2)  Penggolongan   biaya   atas   dasar   fungsi   pokok   dalam perusahaan.
3)  Penggolongan  biaya  atas  dasar  hubungan  biaya  dengan sesuatu yang dibiayai.
4)  Penggolongan    biaya    sesuai.    perilaku    biaya    dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
5)  Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. 
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran yang didasarkan nama obyek pengeluaran ini cocok digunakan dalam organisasi yang masih kecil. Biasanya penggolongan ini bermanfaat untuk perencanaan perusahaan secara menyeluruh dan pada umumnya untuk kepentingan penyajian laporan pihak luar (eksternal).
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan berarti biaya  digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi di mana biaya tersebut terjadi atau berhubungan. Adapun fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur adalah fungsi-fungsi: produksi, administrasi dan umum dan fungsi pemasaran. Oleh karena itu biaya-biaya dalam perusahaan manufaktur dapat digolongkan menjadi biaya produksi, biaya administrasi dan umum dan biaya pemasaran.
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dibagi menjadi 3 elemen : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja disebut juga dengan prime cost, sedangkan biaya tenaga kerja dan biaya  overhead  pabrik  disebut  juga dengan biaya konversi (Convertion Cost).
Dapat  dijelaskan  bahwa  yang  dimaksud  dengan  biaya  bahan  baku adalah biaya yang membentuk bagian menyeluruh dari pada produk jadi dan biaya  bahan  baku  adalah  harga  pokok  bahan  baku  tersebut  diolah  dalam proses produksi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang  jasanya  dapat  diperhitungkan  langsung  dalam  pembuatan produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu. Adapun biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini bisa berupa dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tak langsung lainnya.
Biaya administrasi dan umum dalam hal ini dimasudkan sebagai biaya- biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diidentifikasikan dengan aktifitas produksi maupun pemasaran. Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan penyusunan kebijakan dan pengarahan perusahaan secara keseluruhan. Contoh dari biaya administrasi dan umum adalah gaji direksi, biaya-biaya sumbangan- sumbangan, gaji eksekutip, biaya telepon dan lain-lain.
Ada dua macam perlakuan terhadap biaya administrasi dan umum:

1) Biaya administrasi dan umum dialokasikan kepada dua fungsi dalam pemasaran, yaitu fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya biaya administrasi dan umum dikeluarkan untuk dua fungsi tersebut.
2)    Memisahkan biaya administrasi dan umum sebagai kelompok biaya   ter- sendiri  dan  tidak  mengalokasikannya  ke  dalam  fungsi  produksi  dan pemasaran.    Didalam    prakteknya,    terdapat    kecenderungan    untuk mengelompokkan biaya administrasi dan umum sebagai kelompok biaya sendiri, yang terpisah dari biaya produksi dan pemasaran. Pengendalian biaya administrasi dan umum dapat lebih mudah dilakukan, jika biaya tersebut dikelompokkan dan disajikan secara terpisah.
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan usaha untuk memperoleh pesanan   dan memenuhi pesanan. Sehingga untuk memperoleh pesanan, perusahaan mengeluarkan biaya-biaya untuk menarik minat pembeli dengan cara mengadakan promosi penjualan, advertensi dan lain-lain. Sedangkan untuk memenuhi pesanan perusahaan  mengeluarkan  biaya-biaya  angkut,  biaya  asuransi  dan  lain-lain agar  produk  perusahaan  sampai  ketangan  pemesan.  Biaya  pemasaran  dan biaya administrasi umum disebut juga dengan istilah biaya komersial.
Penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai  berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Jika perusahaan mengolah bahan baku menjadi produk jadi, maka sesuatu yang dibiayai adalah berupa produk, sedangkan jika perusahaan menghasilkan jasa maka sesuatu yang dibiayai adalah berupa penyerahan jasa tersebut.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tidak ada maka biaya langsung tidak akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
Perbedaan biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk sangat diperlukan apabila perusahaan menghasilkan lebih dari satu jenis produk dan manajemen menghendaki penentuan harga pokok perjenis  produk  tersebut  jika  perusahaan  hanya  memproduksi  satu  jenis produk saja (seperti perusahaan semen, perusahaan gula), maka semua jenis biaya produksi merupakan biaya langsung, sehingga didalam perusahaan tersebut tidak memerlukan adanya biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk.
Penggolongan biaya menurut perilakunya adalah pembagian biaya yang terdiri dari   biaya variabel, biaya semi variabel, dan biaya tetap. Pengertian biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatannya. Sedangkan biaya semi variabel adalah biaya jumlah totalnya tetap dalam kisaran  volume kegiatan tertentu, dan biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah atau tidak ditentukan oleh volume produksi pada periode tertentu.
Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya berkaitan dengan pelaporan keuangan. Misalnya perhitungan laba atau rugi suatu perusahaan   dilakukan   dengan   cara   mempertemukan   penghasilan   yang diperoleh dalam satu periode akuntansi tertentu dengan biaya-biaya yang terjadi didalam periode yang sama. Agar perhitungan laba atau rugi dan penentuan harga pokok produk dapat dilakukan secara teliti, maka biaya-biaya dapat digolongkan dalam hubungannya dengan pembebanan kedalam periode akuntansi  tertentu.  Atas  dasar  waktu,  biaya  dapat  dibagi  menjadi  dua golongan, yaitu: 1) Pengeluaran modal (capital expenditure) dan 2) Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure).
Pengeluaran modal adalah biaya-biaya yang dinikmati oleh lebih dari satu  periode  akuntansi.  Pengeluaran  modal  tidak  seluruhnya  dibebankan dalam periode akuntansi dimana pengeluaran tersebut terjadi, tetapi dibagikan kepada periode-periode yang menikmati manfaat pengeluaran tersebut. Sedangkan   pengeluaran   penghasilan   adalah   biaya-biaya   yang   hanya bermanfaat didalam periode akuntansi dimana biaya tesebut terjadi. Contoh dari pengeluaran penghasilan adalah biaya pemeliharaan mesin, biaya telepon, biaya komisi penjualan.
Penggolongan biaya dalam praktek tercermin dalam laporan laba rugi perusahaan.   Bagaimana   perusahaan   menggolongkan   biaya-biaya   dalam sebuah laporan laba rugi, tergantung pada tujuan dari pembuatan laporan itu sendiri atau kepada siapa itu ditujukan. Jika ditujukan kepada pihak eksternal, maka ada ketentuan umum yang   mungkin diatur pula secara khusus menurut Standar Akuntansi Keuangan tertentu.  Namun jika laporan ditujukan kepada manajemen, tidak ada keharusan untuk mengikuti standar tersebut, melainkan berdasarkan pada prinsip: “Diffrentn costs for different porposes”.
Secara umum, struktur laporan laba rugi  perusahaan jasa mengandung tiga komponen utama, yaitu overhead cost, biaya pemasaran dan biaya admi- nistrasi dan umum.

Artikel Terkait