CARA AGAR DAPAT MENGHILANGKAN RASA TAKUT DAN HINAAN

Dalam kitab Taurat disebutkan bahwa kebanyakan hal yang ditakuti tidak pernah terjadi. Ini berarti, kebanyakan kekhawatiran manusia itu tidak akan terjadi. Karena, dalam otak manusia itu memang lebih banyak khayalan daripada kabar kebenaran yang pasti terjadi. Seorang penyair mengatakan,

Aku berkata pada kalbuku saat didera rasa takut yang  mengejutkan, "Bergembiralah, sebab kebanyakan  hal yang kau takuti adalah dusta"

Artinya, manakala sebuah peristiwa terjadi pada diri Anda, atau Anda mendengar ramalan tentang suatu bencana, Anda tak perlu resah, cemas, dan bersedih.  Sebab,  berita-berita dan kemungkinan-kemungkinan itu tidaklah benar. Jika  ada yang mampu mengubah takdir,  pastilah akan mencarinya. Namun jika tidak, maka tinggal bagaimana takdir itu harus Anda sikapi.

{Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka, Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.}
(QS. Al-Mu'min: 44-45)
 
Sesungguhnya, Anda akan mendapatkan pahala dikarenakan kesabaran Anda menghadapi kritikan dan cercaan itu. Dan kritikan mereka itu, pada dasarnya pertanda bahwa Anda memiliki harga dan derajat. Sebab, manusia tak  akan pernah menendang bangkai anjing dan orang-orang yang tak berharga pastilah tak akan pernah terkena sasaran pendengki. 

Bangunlah jika Dia membangunkan diri Anda, dan duduklah jika Dia menyuruh Anda duduk! Bersabarlah ketika Allah menjadikan diri Anda sebagai orang yang miskin, dan bersyukurlah manakala Dia menjadikan diri Anda orang yang kaya. Itu semua akan menjadi wujud dari ikrarmiu, "Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai nabiku."

Seorang penyair mengatakan, Janganlah merasa mampu mengatur dirimu sebab orang yang pandai mengatur pun dapat binasa. Terimalah Kami jika Kami memutuskan, sebab Kami lebih berhak dari dirimu.

Dalam kesempatan lain, ia juga mengatakan, "Ketika dijebloskan ke penjara, dan sesaat kemudian para sipir mengunci pintunya, aku seperti mendengar firman Allah, {Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah
dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.}
(QS. Al-Hadid: 13)

Di dalam penjara itu, ia mengatakan, "Apa yang bisa dilakukan musuh-musuh
itu kepadaku? Surga dan tamanku ada di dalam dadaku. Ke manapun aku berjalan, maka keduanya akan selalu bersamaku. Kalaupun aku dibunuh, maka itu adalah kematian sebagai seorang syahid. Kalaupun diusir dari negeri asalku, maka itu adalah sebuah rekreasi, dan penjara adalah tempatku menyendiri."

Apakah yang akan diperoleh orang yang telah kehilangan Allah dari dalam dirinya? Dan apakah yang harus dicari oleh orang telah menemukan Allah dalam dirinya? Antara yang pertama dan kedua, tidak akan pernah sama. Orang kedua akan mendapatkan segalanya, dan orang pertama akan kehilangan segalanya.

Artikel Terkait