Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Dari Surah Ash Shaffat (37) ayat 99
sampai dengan ayat 113 :
99 Dan Ibrahim berkata: Sesungguhnya
aku pergi menghadap Tuhanku dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
100. Wahai Tuhanku, anugerahilah aku
(seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh;
101. Maka Kami gembirakan dia dengan
(kelahiran) seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu telah sampai
pada usia dapat membantu bapaknya, berkatalah Ibrahim : 'Wahai anakku sayang,
sesungguhnya aku melihat didalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Untuk itu
bagaimanakah pendapatmu ?' Anaknya menjawab: 'Hai Bapakku, laksanakanlah apa
yang diperintahkan (Allah) kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapati aku
termasuk golongan orang-orang yang sabar'.
103. Maka tatkala keduanya (bapak dan
anak) telah menyerahkan diri (kepada Allah) dan Ibrahim telah merebahkan
anaknya diatas pipinya (ditempat penyembelihan dan hampir menyembelihnya).
104. Maka Kami panggillah dia, 'Wahai
Ibrahim' (Janganlah engkau lanjutkan perbuatan itu.)
105. Sungguh, engkau telah membenarkan
(melaksanakan perintahKu dalam) mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."
106. "Sesungguhnya (perintah
penyembelihan) ini benar-benar suatu ujian yang nyata,
107. Dan Kami tebus sembelihan itu
dengan sembelihan yang agung,
108. dan Kami abadikan untuk Ibrahim
itu (pujian) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.
109. Yaitu, Kesejahteraan yang
senantiasa dilimpahkan atas Ibrahim."
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,
111. Sesungguhnya ia termasuk
hamba-hamba Kami yang beriman.
112. Dan Kami beri dia kabar gembira
dengan (kelahiran) Ishaq, seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh,
113. Dan Kami limpahkan keberkatan
atasnya (Ismail) dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucu mereka berdua, ada yang
berbuat baik dan ada (pula) yang zhalim terhadap dirinya sendiri dengan
nyata."
Ibrahim adalah seorang Nabi yang
mumpuni dan penuh berkah dari Allah, dimana beliau sejak kecilnya didalam
pencarian jati diri kebenaran sosok Tuhannya, telah mempergunakan kekuatan akal
pikirannya serta hati nuraninya, dimulai dari ketidak puasannya terhadap
berhala-berhala yang dibuat oleh bapaknya sendiri dan dijadikan sesembahan
kaumnya masa itu (Qs. 37:83-93), juga ketidak puasannya terhadap hal-hal yang
semula dianggapnya Tuhan namun kemudian dinisbihkannya sendiri karena
bertentangan dengan akal pikiran serta hati nurani (Lihat kisah Ibrahim dalam
pencarian Tuhan pada Qs. 6:75-79)
Keberimanan Ibrahim kepada Allah yang
Esa yang tidak terbagi menjadi potongan-potongan kecil kemakhlukan telah
membuatnya berlepas diri terhadap kaumnya dan bahkan juga bapaknya (Qs. 60:4
dan Qs. 19:41-48) yang sampai pada puncaknya penghancuran seluruh berhala sesembahan
mereka (Qs. 21:57-58) sehingga dikorbankanlah Ibrahim kedalam satu hukuman
pembakaran yang berkat rahmat dari Allah, keselamatan dilimpahkan kepada Nabi
agung ini dan api tidak mampu menembus kulitnya yang mulia itu. (QS. 21:61-69)
Cerita tentang Ibrahim as dibakar oleh
Raja Nimrod juga bisa didapati dalam "The Writings of Abraham" (Bab
42-43), sebuah kitab yang dipakai oleh orang-orang Mormon. Naskah atau kitab
itu cukup menarik untuk diketahui, bisa dilihat di http://www.absalom.com/mormon/rigby/index.html
Selain itu, kisah Ibrahim (Abraham)
yang hendak dibakar oleh kaumnya itu juga dapat diketemukan di kitab Sheivet
Mussar (bab 52). Teks lengkap mengenai Abraham dari kedua naskah ini
dapat dibaca di: http://www.tiac.net/users/bpilant/netzach/abraham.html
dapat dibaca di: http://www.tiac.net/users/bpilant/netzach/abraham.html
Selanjutnya keberimanan yang tulus dan
penuh tanpa syarat setelah beliau mendapatkan kebenaran tersebut dengan Allah,
Ibrahim kembali diuji oleh Allah, setelah sekian lamanya beliau berumah tangga
dengan Sarah tidak ada tanda-tanda istrinya ini akan menjadi hamil, sehingga
diluar statusnya selaku seorang Nabi, Ibrahim tetaplah seorang manusia yang
memiliki keinginan untuk mempunyai keturunan sebagai suatu fitrah yang ada pada
diri setiap laki-laki dan suami kepada masa depan penerusnya.
Ibrahim berdoa kepada Allah agar beliau
dianugerahi seorang anak yang saleh (Qs. 37:99-100), dan pada bagian ayat
berikutnya dijelaskan bahwa permintaan Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah dengan
diberinya seorang putra yang telah lama dinanti-nantikannya melalui istri
keduanya Hajar, Bible dalam Kitab Kejadian 16:11 telah pula menegaskan dan
menguatkan kisah yang dipaparkan oleh Qur'an ini.
"And again: Behold, said he, thou
art with child, and thou shalt bring forth a son: and thou shalt call his name
Ismael, because the Lord hath heard thy affliction."
(Genesis 16:11 from Douay)
(Genesis 16:11 from Douay)
Sarah sebagai istri pertama dari
Ibrahim telah memberikan persetujuan kepada suaminya untuk menikahi Hajar
(Kejadian 16:2-3), dari Hajar ini lahirlah putra pertama Ibrahim yang bernama
Ismail disaat usia Ibrahim kala itu 86 tahun (Kejadian 16:16).
"And Sarai said unto Abram, Behold
now, Lord hath restrained me from bearing: I pray thee, go in unto my maid; it
may be that I may obtain children by her. And Abram hearkened to the voice of
Sarai. And Sarai Abram's wife took Hagar her maid the Egyptian, after Abram had
dwelt ten years in the land of Canaan, and GAVE HER TO HER HUSBAND ABRAM TO BE
HIS WIFE."
(Genesis 16:2-3 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
(Genesis 16:2-3 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
"And Abram was fourscore and six
years old, when Hagar bare Ishmael to Abram."
(Genesis 16:16 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
(Genesis 16:16 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
Kisah ini bersesuaian dengan al-Qur'an
pada surah 37:101, dan Bible pada kitab Kejadian 21:5 menceritakan bahwa
Ibrahim juga akhirnya mendapatkan keturunan dari Sarah, yaitu Ishak, dimana
pada kala itu usia Ibrahim sudah mencapai 100 tahun.
Jadi beda antara usia Ismail dan Ishak
adalah 14 tahun.
Suatu perbedaan usia yang cukup jauh.
Suatu perbedaan usia yang cukup jauh.
Pada ayat al-Qur'an berikutnya, yaitu
surah 37:102, disebutkan bahwa tatkala usia anak yang dilahirkan pertama
tersebut, dalam hal ini adalah Ismail sudah mencapai usia yang cukup untuk
mengerti, maka Allah mengadakan ujian bagi Ibrahim antara kecintaannya terhadap
Allah dan kecintaannya terhadap anak yang selama ini sudah dia nanti-nantikan.
Kisah ini jika kita kembalikan pada
Bible, sangat bersesuaian, dimana pada usia Ismail yang sudah lebih dari 10
tahun itu, beliau sudah cukup mengerti untuk berpikir dan tengah meranjak menuju
kepada fase kekedewasan.
Ibrahim yang mendapatkan perintah dari
Allah itu, melakukan dialog tukar pikiran dengan putranya mengenai pengorbanan
yang diminta oleh Allah terhadap diri anaknya ini. Dan kisah yang ini sama
sekali bertentangan dengan kisah Bible yang menyebutkan Ibrahim telah
membohongi putranya.
"He said to him: Take thy only
begotten son Isaac, whom thou lovest, and go into the land of vision: and there
thou shalt offer him for a holocaust upon one of the mountains which I will
show thee."
(Genesis 22:2 from Douay)
(Genesis 22:2 from Douay)
Dari sini kita lihat sudah, bahwa Kitab
Kejadian 22:2 sudah mengalami distorsi dengan penyebutan anak tunggal itu
adalah Ishak (Isaac).
Pada Kejadian 16:16 diterangkan pada
waktu Hagar memperanakkan Ismail bagi Abram, ketika itu umur Ibrahim 86 tahun.
Pada kejadian 21:5 disebutkan pada waktu Ishak lahir maka umur Ibrahim 100
tahun. Berdasarkan kedua ayat itu, maka anak Ibrahim yang lahir lebih dahulu
ialah Ismail; Jika Kejadian 22:2 menerangkan bahwa firman Tuhan kepada Ibrahim
untuk mengorbankan "anak tunggal", jelas pada waktu itu anak Ibrahim
baru satu orang.
Adapun anak yang baru seorang ini sudah
tentu anak yang lahir pertama atau yang lahir lebih dahulu. Dan anak Ibrahim
yang lahir pertama ini ialah Ismail. Jadi Kejadian 22:2 yang menyebutkan
"anak tunggal" itu Ishak, jelas merupakan sisipan atau penggantian
yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
Apabila pada Kejadian 16:16 dan
Kejadian 21:5 anak Ibrahim pada waktu itu sudah dua orang, yaitu Ismail dan
Ishak ... mengapa pada Kejadian 22:2 disebutkan "anak tunggal" ?
Yang berarti bahwa anak Ibrahim baru
satu orang, lalu kemana anak yang satunya lagi ? Padahal kedua anak tersebut
masih sama-sama hidup, sehingga pada waktu Sarah (ibu Ishaq) wafat, kedua anak
Ibrahim itu, yakni Ismail dan Ishaq sama-sama hadir mengurus jenasah Sarah.
Jadi seharusnya ayat yang menerangkan
kelahiran Ishaq itu letaknya sesudah ayat pengorbanan, sehingga setelah ayat
pengorbanan lalu diikuti oleh ayat kelahiran Ishak. Inilah yang disebut dengan
"tahrif" oleh al-Qur'an, yaitu mengubah letak ayat dari tempatnya
yang asli ketempat lain sebagaimana yang disitir oleh Surah An Nisa' ayat 46 :
"Diantara orang-orang Yahudi itu,
mereka mengubah perkataan dari tempatnya ..."
Dengan begitu semakin jelas saja bahwa
Bible mengandung tahrif (pengubahan, penambahan, pengurangan dsb), dan jelas
pula bahwa kitab yang sudah diubah-ubah itu tidak dapat dikatakan otentik dari
Tuhan melainkan merupakan kitab yang terdistorsi oleh ulah tangan-tangan
manusia.
Setelah ternyata Ibrahim lebih
mengutamakan kecintaan dan kepatuhannya kepada Allah, maka Allah melimpahkan
rahmat-Nya yang sangat besar kepada Ibrahim juga Allah telah meluluskan doa
Ibrahim sebelumnya agar memperoleh anak yang saleh, yaitu putra tunggalnya,
Ismail.
Ismail ini juga mengikuti jejak langkah
bapaknya selaku manusia yang menyerahkan diri kepada Allah secara penuh tanpa
syarat yang kelak akan menjadi salah seorang penerus kenabian Ibrahim
sebagaimana dinyatakan didalam AlQur'an pada Qs. 19:54, Qs. 4:163, Qs. 6:86,
Qs. 21:85, Qs. 38:48 dan bagi Ismail sendiri juga didalam Bible pun dinyatakan
bahwa Allah telah mengabulkan permintaan Ibrahim akan hal diri Ismail dan
bahkan dijadikan Allah keturunan Ismail ini sebagai suatu bangsa yang besar
(Lihat Kejadian 17:20, Kejadian 21:13 dan Kejadian 21:18 => Secara panjang
lebar pembahasannya silahkan baca artikel : Tafsir Kitab Kejadian).
Setelah kisah pengorbanan putra
tunggalnya kala itu tersebut, Ibrahim kembali digirangkan oleh Allah dengan
mendapatkan seorang putra dari Sarah dimana waktu itu, baik menurut al-Qur'an
sendiri maupun Bible, sebelumnya Sarah sempat merasakan pesimis mengingat
usianya yang sudah lanjut, sementara Ibrahim sendiri sudah memiliki putra dari
Hajar 14 tahun sebelumnya, dikala usia Ibrahim 86 tahun.
al-Qur'an Surah Ibrahim (14) ayat ke-39
melukiskan betapa Ibrahim merasa bersyukur sekali dengan dua putranya ini
(yaitu Ismail dan Ishak) sebagai suatu karunia baginya yang sudah berusia
lanjut.
Pengusiran Ismail dan Ibunya, Hajar yang
dilakukan oleh Sarah sebagaimana yang dimuat didalam Bible terjadi pada waktu
Ishak disapihkan karena ketakutan Sarah akan ikut terjatuhnya warisan ketangan
Ismail yang juga merupakan putra dari Ibrahim (Lihat Kejadian 21:8-10).
"And the child grew and was
weaned: and Abraham made a great feast on the day of his weaning. And when Sara
had seen the son of Agar the Egyptian playing with Isaac her son, she said to
Abraham: Cast out this bondwoman, and her son: for the son of the bondwoman
shall not be heir with my son Isaac."
(Genesis 21:8-10 From Douay)
(Genesis 21:8-10 From Douay)
Hal ini sebenarnya bertentangan dengan
apa yang dikatakan oleh Bible dalam ayat lainnya yaitu Ulangan 21:15-17.
"And the water was spent in the
bottle, and she cast the child under one of the shrubs. And she went, and sat
her down over against him a good way off, as it were a bowshot: for she said,
Let me not see the death of the child. And she sat over against him, and lift
up her voice, and wept. And Elohim heard the voice of the lad; and the angel of
Elohim called Hagar out of heaven, and said unto her, What aileth thee, Hagar?
fear not; for Elohim hath heard the voice of the lad where he is."
(Genesis 21:15-17 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
(Genesis 21:15-17 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
Kenapa bertentangan ?
Ishak ketika disapih berusia sekitar 2 tahun, sementara Ismail 16 tahun dan saat terjadi pengusiran atas Ismail dan ibunya ini telah terjadi konflik baru dalam ayat-ayat Bible, Kejadian 21:8-10 bertentangan dengan Kejadian 21:14-21.
Ishak ketika disapih berusia sekitar 2 tahun, sementara Ismail 16 tahun dan saat terjadi pengusiran atas Ismail dan ibunya ini telah terjadi konflik baru dalam ayat-ayat Bible, Kejadian 21:8-10 bertentangan dengan Kejadian 21:14-21.
Dimana dalam ayat itu digambarkan
seolah-olah Ismail masih berupa seorang bayi yang digendong dibahu ibunya, dan
disebut dengan istilah budak, kemudian Ismail yang menurut Bible sendiri saat
itu sudah berusia 16 tahun yang notabene sudah cukup dewasa kembali digambarkan
bagai anak kecil yang mesti dibaringkan dibawah pokok serumpun (Kejadian 21:15)
lalu diperintahkan untuk diangkat, digendong (Kejadian 21:18)
Masa iya sih Hagar yang seorang
perempuan harus menggendong seorang anak laki-laki "dewasa" yang
berusia 16 tahun, apa tidak terbalik seharusnya Ismail yang menggendong Hagar ?
Kemudian disambung pada Kejadian 21:20
seolah Ismail masih sangat belia sekali sehingga dikatakan "...maka
disertai Allah akan budak itu sehingga besarlah dia, lalu ia pun duduklah dalam
padang belantara dan menjadi seorang pemanah".
Jadi dari sini saja sudah kelihatan
telah terjadi kerusakan dan manipulasi sejarah dan fakta yang ada pada
ayat-ayat Bible.
Dalam satu perdiskusian agama dimilis
isnet beberapa tahun yang lampau, seorang rekan Kristen membantah kalimat
"untuk diangkat, digendong ... " yang termuat didalam Bible adalah
dalam bentuk kiasan, jadi disana jangan diartikan secara harfiah, karena maksud
yang ada pada ayat itu bahwa nasib hidup dan makan dari Ismail ada dipundak
Hagar.
Padahal jika kita mau melihat kedalam
konteks ayat-ayat aslinya, akan nyatalah bahwa apa yang dimaksudkan dengan
bentuk kiasan tersebut sama sekali tidak menunjukkan seperti itu.
Mari kita kupas :
Kejadian 21:14
Maka bangunlah Ibrahim pada pagi-pagi hari, lalu diambilnya roti dan sebuah kirbat yang berisi air, diberikannya kepada Hagar, ditanggungkannya pada bahunya dan anak tersebut, lalu disuruhnya pergi. Maka berjalanlah ia lalu sesatlah ia dalam padang birsjeba.
(Alkitab LAI terbitan Djakarta 1963)
Maka bangunlah Ibrahim pada pagi-pagi hari, lalu diambilnya roti dan sebuah kirbat yang berisi air, diberikannya kepada Hagar, ditanggungkannya pada bahunya dan anak tersebut, lalu disuruhnya pergi. Maka berjalanlah ia lalu sesatlah ia dalam padang birsjeba.
(Alkitab LAI terbitan Djakarta 1963)
Didalam Bible berbahasa Inggris saya
kutipkan adalah demikian :
"And Abraham rose up early in the
morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting
it on her shoulder, and THE CHILD, and sent her away: and she departed, and
wandered in the wilderness of Beer-sheba.
(Genesis 21:14 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
(Genesis 21:14 from "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
"So Abraham rose up in the
morning, and taking bread and a bottle of water, put it upon her shoulder, and
delivered the boy, and sent her away. And she departed, and wandered in the
wilderness of Bersabee."
(Genesis 21:14 from Douay)
(Genesis 21:14 from Douay)
Jadi jelas bahwa Ibrahim mengambil roti
dan sebuah kirbat yang berisi air lalu memberikannya kepada Hagar dengan
meletakkan keduanya itu diatas pundak Hagar bersama Ismail yang jelas sudah
lebih dulu ada dalam dukungannya lalu menyuruh Hagar pergi.
Lihat kalimat bahasa Inggris tidak
menyebutkan Hagar dan Ismail tetapi hanya menyebutkan kata "...and sent
HER away: and SHE departed, and wandered"
Jadi jelas yang diusir dan berjalan
serta tersesat disana adalah Hagar sendirian, sebab Ismail ada dalam gendongan
Hagar, bukankah mustahil anak berusia 16 tahun digendong ?
Lalu kita lanjutkan pada kalimat
berikutnya :
"Hatta, setelah habislah air yang didalam kirbat itu, maka dibaringkannyalah budak itu dibawah pokok serumpun." (Alkitab LAI terbitan Djakarta 1963: Kej. 21:15)
"Hatta, setelah habislah air yang didalam kirbat itu, maka dibaringkannyalah budak itu dibawah pokok serumpun." (Alkitab LAI terbitan Djakarta 1963: Kej. 21:15)
"And the water was spent in the
bottle, and SHE CAST THE CHILD under one of the shrubs."
(From "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
(From "The Restored Name King James Version of the Scriptures")
"And when the water in the bottle
was spent, SHE CAST THE BOY under one of the trees that were there. "
(From Douay)
Jadi semakin jelas, ketika air didalam
kirbat sebagai bekal sudah habis, lalu Ismail (yang secara jelas disebut
sebagai THE CHILD dan THE BOY) yang digendong itu diturunkan dari tubuhnya dan
dibaringkan dibawah pohon.
Apakah masih mau bersikeras dengan
mengatakan kalau kata "menggendong atau memikul" THE CHILD disana
bukan dalam arti yang sebenarnya ?
Lalu kita lihat sendiri pada ayat-ayat
berikutnya dimana Hagar akhirnya mendapatkan mata air dan memberi minum kepada
anaknya (THE CHILD) yang menangis kehausan lalu anak tersebut dibawah bimbingan
Tuhan meranjak dewasa, jadi anak itu pada masa tersebut belumlah dewasa,
padahal usianya kala itu sudah hampir 17 tahun.
Bagi Ishak sendiri, beliau pun
dijanjikan oleh Allah menjadi seorang Nabi yang hanif sebagaimana ayah dan juga
saudara tuanya, Ismail, dimana nantinya dari Ishak ini akan terlahir Ya'qub
yang kelak menjadi bapak bagi bangsa Israil.
Kepada rekan-rekan dari kalangan
Nasrani saya meminta maaf, saya bukan hendak menggurui anda-anda semua atau
juga hendak mengadakan pelecehan, tetapi kita sekarang berbicara masalah
kebenaran dan keobjektivitasan yang bisa sama-sama kita saksikan.
Saya dapat memahami jika anda dari kaum
Nasrani tetap pada pendirian bahwa al-Qur'an salah dan Bible sajalah yang
benar, sebab memang dasar pijakan kaum Nasrani ada pada Bible sehingga apapun
keyakinan anda maka tidak akan jauh dari apa yang dikatakan oleh Bible.
"Kebenaran itu adalah dari
Tuhan-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
ragu." (Qs. Al-Baqarah 2:147)
"Sesungguhnya telah datang dari
Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka
manfa'atnya bagi diri sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran
itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya."
(Qs. Al-An'am 6:104)
(Qs. Al-An'am 6:104)
"Maka apakah mereka tidak berjalan
di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami
atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di
dalam dada."
(Qs. 22:46)
(Qs. 22:46)
"Dan sesungguhnya Kami telah
menjadikan isi neraka itu beberapa banyak dari Jin dan manusia, yang mempunyai
hati tetapi tidak untuk mengerti dengannya, mempunyai mata tidak untuk melihat
dengannya dan mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengarkan; mereka
itu seperti binatang, malah mereka lebih sesat." (Qs. 7:179)
"Sekalipun melihat, mereka tidak
melihat. Sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti."
(Matius 13:13)
Wassalam,